Catatan:
Halaman ini adalah catatan saya pribadi, tentang sebuah perjalanan saya mempelajari bahasa asing ketiga setelah bahasa Inggris dan bahasa Jepang, yakni bahasa Arab. Saya berinteraksi dengan bahasa Arab sejak tahun 1998, di mana saat itu saya ikut “nyantri” di sebuah masjid di lingkungan tempat tinggal saya. Dengan model pendidikan tradisional ala NU, saat itu saya berkenalan dengan berbagai literatur-literatur keagamaan dasar berbahasa Arab, semacam Al Mabadil Fiqhiyyah, Fathul Qorib, Akhlaqul Banin, Riyadhus Shalihin, maupun berbagai macam pelajaran bahasa Arab seperti Nahwu dan Sharaf.

Meskipun meninggalkan kenangan, saya merasa saat itu kurikulum yang diajarkan cukup padat untuk dimengerti oleh anak usia SMP seperti saya, serta penuh dengan terminologi-terminologi nahwu yang cukup susah untuk dihafal. Sementara itu, saya bukan termasuk anak yang kuat dalam menghafal. Saya lebih cenderung kuat dari sisi logika, bukan hafalan. Metode belajar dengan cara “murni menghafal” (cramming) sangat tidak cocok bagi saya dan itulah mengapa saya menekuni bidang teknik sampai sekarang, bukan kedokteran.

Dalam perjalanannya, pelajaran bahasa Arab yang dulu pernah saya ikuti tidak terlalu banyak berkembang dan ada fase di mana saya sama sekali tidak sempat berinteraksi dengan keilmuan bahasa Arab—kecuali lewat bacaan shalat dan bacaan Al Qur’an saja. Tahun 2011, saya merantau ke Jepang dan melanjutkan studi S3. Saat itulah saya kembali aktif menelaah berbagai macam pelajaran yang sudah pernah saya pelajari sebelumnya, dan mulai intens sejak tahun 2013 sampai sekarang. Hal-hal yang saya paparkan di sini adalah kiat-kiat yang saya lakukan untuk kembali berinteraksi dengan Al Qur’an dalam bahasa aslinya, tersebab kerinduan mendalam untuk bisa memahaminya saat melaksanakan shalat dan mendengarkan bacaan imam shalat. Mudah-mudahan artikel ini bermanfaat.

I. Motivasi belajar bahasa Arab

Apa motivasi belajar bahasa Arab? Motivasi internal saya saat pertama kali belajar bahasa Arab adalah keinginan saya untuk lebih memahami Al Qur’an dalam bahasa aslinya. Dengan memahami Al Qur’an dalam bahasa aslinya, kita bisa lebih menikmati proses saat mendengarkan bacaan imam shalat maupun pada saat mendengarkan bacaan tilawah Al Qur’an. Motivasi lain adalah memahami makna-makan yang terkandung dalam berbagai literatur dunia Islam, khususnya literatur hadits.

Dalam Al Qur’an, Allah ﷻ menyebutkan bahwa Al Quran adalah sebuah kitab yang di dalamnya tidak ada keraguan dan kitab tersebut menjadi petunjuk bagi orang yang bertaqwa (Al Baqarah: 2). Untuk menjadi petunjuk hidup, seseorang harus yakin bahwa Al Qur’an tidak memiliki cacat. Hal inilah yang membedakan Al Qur’an dengan kitab-kitab suci lain. Otentisitas Al Qur’an terjamin dan dijamin sendiri oleh Allah ﷻ.

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ ۚوَلَوْ كَانَ مِنْ عِندِ غَيْرِ اللَّـهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا

Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. (Q.S. An Nisa: 82). 

Mengenai hal ini, Anda bisa membaca tulisan saya secara lengkap di sini: Mengapresiasi Al Qur’an Dari Sisi Literatur

Lebih lanjut, hal ini bisa Anda simak secara lengkap dalam video Ustadz Nouman Ali Khan ini:

Tentang mu’jizat bahasa di dalam Al Qur’an, Ustadz Nouman sudah merangkumkannya sedemikian lengkap:

 

II. Cara belajar

Berdasarkan pengalaman saya mempelajari dua bahasa asing sebelumnya, yakni bahasa Inggris dan bahasa Jepang, cara paling mudah yang bisa kita lakukan untuk mempelajari sebuah bahasa adalah dengan memperbanyak interaksi dan paparan kita pada bahasa tersebut. Seorang balita yang baru belajar bahasa mungkin tidak terlalu peduli dengan tata bahasa. Ia terus memperbanyak latihan dan paparan pada bahasa yang ia pelajari. Ia melihat konteks penggunaan sebuah kata. Ia merasakan emosi saat sebuah kata diucapkan, dan seterusnya.

Dalam kasus saya, saya lebih suka menyebut bahwa apa yang saya pelajari hari ini adalah sebuah usaha untuk membuka literasi pada bahasa Al Qur’an. Dengan demikian, cara paling masuk akal yang bisa kita lakukan adalah memperbanyak interaksi kita dengan Al Qur’an supaya kita terbiasa dengan bagaimana Al Qur’an menjelaskan sesuatu dalam bahasa Arab.

Meskipun demikian, hal ini bukan sesuatu yang mudah. Kuncinya adalah persistensi dan komitmen terhadap waktu. Cukup meluangkan waktu 10-15 menit untuk melakukan review dan menghafalkan kosakata baru dalam Al Qur’an. Berhubung kita berada di sebuah lingkungan yang tidak menggunakan bahasa Arab, by nature, tidak terlalu mudah untuk belajar bahasa Arab. Meskipun demikian, “paparan” terhadap bahasa Al Qur’an bisa kita kondisikan setiap hari jika kita mau.

 

III. Perangkat digital yang dapat digunakan untuk belajar bahasa Arab

Untuk mempelajari bahasa Al Qur’an, saya menggunakan beberapa aplikasi digital. Saat ini saya menggunakan iPhone dengan sistem operasi iOS. Beberapa aplikasi mungkin hanya didapatkan di iPhone. Meski demikian, beberapa aplikasi serupa tersedia juga di Android.

a. Aplikasi smartphone Quran Word-by-Word

Aplikasi pertama yang saya pasang adalah Quran Word-by-Word. Aplikasi ini cukup bermanfaat untuk mengetahui makna sebuah kata dalam setiap ayat di dalam Al Qur’an. Dalam aplikasi versi iPhone, kita bisa melihat perubahan sebuah kata maupun kedudukan sebuah kata (i’rab kata). Selain itu, aplikasi ini juga menampilkan berbagai macam pilihan tafsir Al Qur’an dalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa Arab. Aplikasi serupa bisa diunduh juga untuk sistem operasi Android.

Gambar 1. Aplikasi Quran Word-by-Word untuk mempelajari makna kata di dalam Al Qur’an

 

b. Aplikasi Badar Online dan beberapa aplikasi kamus bahasa Arab.

Aplikasi lain yang saya gunakan adalah Badar Online (bahasa Arab dasar online). Aplikasi ini menampilkan pelajaran bahasa Arab yang sebagian besar mengacu pada kurikulum yang diajarkan di kitab bahasa Arab Al Muyassar fii Ilmi An-Nahwi karya Ustadz Aceng Zakariya maupun kitab klasik Al Jurumiyyah. Selain itu, aplikasi kamus bahasa Arab Indonesia juga cukup membantu untuk memahami bahasa Arab. Kamus Al Munawwir bahkan sudah tersedia dalam bentuk PDF, sehingga Anda tidak perlu lagi membawa buku kamus yang cukup tebal tersebut.

Gambar 2. Tampilan aplikasi Badar Online untuk mempelajari dasar-dasar tata bahasa Arab.

 

Gambar 3. Beberapa kamus bahasa Arab dapat menunjang kebutuhan kita untuk mempelajari kata-kata baru.

 

c. Aplikasi Quranic, Quranic Wors, dan Quran Progress

Salah satu cara untuk mempercepat memahami bahasa Al Quran adalah dengan memahami makna setiap kata yang terkandung di dalamnya melalui proses yang disebut sebagai spaced repetition. Apa itu spaced repetition? Menurut artikel dalam sebuah website:

Hermann Ebbinghaus was able to establish that learning is better achieved when spaced out over time, in smaller chunks, and when the learning is specifically designed for the individual student. ‘Cramming, or mass-presentation’ of facts rarely leads to long-term retention, and Ebbinghaus displayed this in his ‘forgetting curve’.

Lebih lanjut tentang spaced repetition bisa dibaca di tautan ini.

Gambar 4. Spaced repetition merupakan sebuah metode untuk memperkuat menempelnya sebuah ingatan dengan mengulang-ulang sebuah ingatan pada jangka waktu tertentu.

 

Menurut penelitian, Al Qur’an terdiri dari 80.000 kata dan sekitar 4000 kata adalah kata yang unik dari Al Quran yang dapat digunakan untuk membantu kita memahami makna ayat-ayat Al Quran. Ibarat kanji Jepang yang dapat dihafalkan dengan cara mengulang-ulang penulisannya, memperbanyak paparan kita dengan 4000 kata ini cukup membantu kita untuk memahami Al Qur’an. Beberapa aplikasi yang dapat digunakan antara lain Quranic, Quranic Words, dan Quran Progress.

Gambar 5. Contoh tampilan dari aplikasi Quranic untuk mempelajari bahasa Arab dalam Al Qur’an.

 

IV. Pelajaran bahasa Arab online

Belajar bahasa Arab, selain dilakukan secara menyenangkan dengan bantuan aplikasi di atas, juga perlu dilakukan dengan lebih terstruktur. Dari sekian banyak yang pernah saya coba, saya merekomendasikan pelajaran bahasa Arab online yang disediakan oleh Islamic Online University (IOU). Ada tiga buah pelajaran bahasa Arab dasar, yakni Introduction to Qur’anic Arabic (level 1-3) yang dipandu oleh Ustadz Masood Ahmed Ranginwala, seorang dokter sekaligus pengajar bahasa Arab di IOU. Pelajaran ini gratis, dan Anda bisa mengikutinya tanpa harus terpaku pada jadwal khusus. Meskipun demikian, kuliah online ini juga memberlakukan ujian dan sistem penilaian layaknya kuliah di universitas. Anda bisa mendapatkan sertifikat setelah lulus ujian (dengan membayar biaya penerbitan sertifikat). Buku yang digunakan dalam kuliah ini juga dapat diunduh dengan gratis, yakni Essentials of Quranic Arabic Vol.1 dan 2.

 

Gambar 6. Tampilan dari kuliah online di Islamic Online University (IOU).

 

Website lain yang saya rekomendasikan untuk belajar bahasa Arab online adalah Bayyinah.TV, sebuah TV online berbayar tahunan dengan biaya 112 USD yang memberikan berbagai macam kajian tafsir dan ilmu-ilmu Al Qur’an, termasuk belajar bahasa Arab. Dua buah program yang ada di Bayyinah.TV adalah Dream (program baru, tahun 2018) dan Arabic With Husna (sejak tahun 2011 sudah mulai diluncurkan).  Saya merekomendasikan program Arabic With Husna karena program ini memiliki hands out yang sangat rapi dengan video-video pendek yang menurut saya sangat tepat untuk mereka yang belajar bahasa Arab sebagai part-time student (untuk karyawan atau pegawai kantoran, hal ini sangat cocok).

 

Gambar 7. Tampilan dari kuliah Arabic With Husna di Bayyinah.TV

 

V. Buku-buku pelajaran bahasa Arab dasar

Saya mengambil manfaat yang besar dari beberapa buku pelajaran bahasa Arab. Berikut ini buku yang menjadi rujukan saya:

  • Al Muyassar fii Ilmi An Nahwi karya Ustadz Aceng Zakariya. Untuk mempelajari kitab ini, Anda bisa mengunduh:

Video pembahasan buku ini oleh Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, S.T., M.Sc.
Audio buku ini oleh Ustadz Didik Suyadi, Lc.
PDF kitab Al Muyassar fii Ilmi An Nahwi

  • Essentials of Quranic Arabic karya Ustadz Masood Ahmed Ranginwala (PDF)
  • Kitab-kitab tradisional lain yang pernah saya pelajari: Matan Al Jurumiyyah (Nahwu), Amtsilatut Tashrif (Sharaf)

Insyaa Allah di masa yang akan datang saya akan membagikan beberapa referensi literatur lain untuk mempelajari bahasa Arab Al Qur’an di halaman ini. Mudah-mudahan artikel pendek ini bermanfaat untuk kita semua, terutama bagi kita yang ingin memperbaiki kualitas shalat kita dan pemahaman kita terhadap Al Qur’an.

 

 

Wassalamu’ alaykum Warrahmatullahi Wabarakatuh,

Sunu Wibirama
A student of Al Quran